Batara Gowa Siap Untuk New Normal 2020

SULSELNET.com – Meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19 tidak menyurutkan niat dalam berkiprah untuk tetap melestarikan seni budaya. Adalah Andi Muhammad Redo Basri selaku pimpinan Lembaga Seni Budaya Batara Gowa, dalam rangka menyambut era New Normal, sejak Sabtu 8 Agustus 2020, membuka kelas perdana bagi yang ingin mengasah talentanya dalam bidang seni pertunjukan setelah sebelumnya sempat terhenti selama hampir 4 bulan akibat pembatasan sosial di masa pandemi covid.

“Kelas seni pertunjukan terbuka untuk pelajar dan mahasiswa. Untuk jenis seni pertunjukan terbagi tiga yaitu, tari,musik, dan teater. Selain itu diajarkan juga tata kelola produksi panggung dan penyelenggaraan festival budaya,” jelas Don Redo panggilan akrab Andi Muhammad Redo, Minggu (9/8/2020).

Menurut Don Redo, dalam rangka menyambut New Normal giat berkesenian khususnya sanggar dan komunitas seni harus kembali agar terjadi penyegaran dan seni budaya khususnya tradisi tetap lestari.

“Tentunya dalam latihan atau pembelajaran tetap memakai protokol kesehatan, cuci tangan sebelum masuk sanggar, menyimpan barang bawaan di tempat yang telah disediakan, jaga jarak, wajib menggunakan masker dan hand sanitizer, serta memakai baju berlengan panjang,” ungkapnya.

Putra dari pasangan maestro seni pertunjukan Basri B. Sila dan Andi Ummu Tunru ini menambahkan, selain tetap berdasar protokol kesehatan dalam latihan pun metodenya juga harus disesuaikan.

“Kami tekankan kepada instruktur dan anggota sanggar agar menghindari atau kurangi kontak fisik satu sama lain. Apabila ingin membetulkan posisi badan, gerak tangan dan kaki, dengan cara berulang-ulang memberikan contoh usai latihan. Jadi para instruktur harus semakin jeli ketika mengajarkan,” terang Don Redo.

Kelas seni pertunjukan diadakan di Kampung Seni Baruga Kaluarrang yang terletak di bilangan Jl. Dg. Tata Makassar. Merupakan pusat kegiatan seni budaya yang dikelola secara mandiri oleh Lembaga Seni Budaya Batara Gowa. Kawasan ini pernah menjadi lokasi pengambilan gambar desain rupiah edisi “Pakarena” yang tercetak di mata uang rupiah nominal 10.000 dimana Don Redo dan Batara Gowa menjadi konsultan seni budaya untuk Perum Peruri dan Bank Indonesia. Selain itu Kampung Seni Baruga Kaluarrang rutin menghadirkan pelaku seni budaya baik dari dalam dan luar negeri untuk berbagi ilmu dengan Batara Gowa sebagai bentuk cultural diplomacy dan membangun jejaring seni budaya.

Sejak didirikan tahun 1967 oleh maestro tari Andi Ummu Tunru, Batara Gowa melahirkan seniman-seniman kreatif dan berprestasi selain itu Batara Gowa telah mementaskan karya-karya seni pertunjukan hingga ke panggung dunia. Menurut Don Redo, untuk bergabung di Lembaga Seni Budaya Batara Gowa syaratnya mudah cukup memiliki minat dan semangat di bidang seni budaya, berkomitmen, serta disiplin.

“Untuk talenta kami tidak mensyaratkan harus berbakat karena nantinya di Batara Gowa bakat itu akan kita asah bersama” ungkapnya.

Harus diketahui, sejak awal didirikan hingga sekarang, Batara Gowa berkomitmen untuk tidak memungut biaya dari anggota baik itu pendaftaran dan iuran bulanan.(**)

Silahkan Berkomentar