Program Wisata Lorong ADAMA Jadi Sentra Ekonomi Baru di Makassar

SULSELNET.com – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto – Fatmawati Rusdi (ADAMA) menargetkan 100 ribu lapangan kerja baru. Lewat program 5.000 lorong wisata.

Pasangan Calon Nomor Urut 1 ini akan mendorong kebangkitan ekonomi lorong.

“Uang yang datang ke lorong. Bukan orang lorong yang susah-susah keluar merantau cari uang,” ungkap Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto di Kecamatan Mariso, Kamis (14/10/2020).

Dia mengatakan, jika semua lorong punya ciri khas usaha, maka lorong akan menjadi sentra ekonomi baru di Kota Makassar.

“Mau minum kopi di lorong, makan coto di lorong. Tidak usah lagi di jalan raya. Kita akan tata dan datangkan pengunjung. Itu tugas kami jika terpilih,” ungkap Danny.

Target 100 ribu lapangan kerja baru di lorong dijelaskan Danny, jika satu lorong bisa memberdayakan minimal 20 orang. Dikalikan 5000 lorong, hasilnya 100 ribu lapangan kerja baru.

“Ini minimal yah,” ungkap Danny.

Danny mengatakan, sejak tidak menjabat, banyak sekali program lorong yang mangkrak. Karena yang mengelola kota sekarang tidak paham cara menggerakkan masyarakat.

“Insya Allah tungguma,” ungkap Danny.

Dengan ekonomi lorong semakin baik, Danny percaya warga Makassar tidak akan kesulitan biaya sekolah, bayar BPJS, dan bayar listrik.

“Bisa cicil rumah dan beli motor,” kata Danny.

Selama kampanye, Danny mengaku menerima banyak keluhan dari masyarakat. Layanan panggilan darurat 112 tidak aktif. Guru honor tidak diperhatikan. Insentif Ketua RT dan RW telat, dan pelayanan publik yang mempersulit masyarakat.

“Doakan saya dan Ibu Fatma terpilih. Kita benahi sama-sama. Dekkeng saya hanya Allah dan rakyat. Jika terpilih rakyat prioritas,” kata Danny.

Kusmiati, Ketua RT di Kelurahan Kunjung Mae berharap Danny Pomanto dan Fatmawati Rusdi terpilih. Bisa membenahi sistem kesehatan di Kota Makassar.

“Susah kami orang kecil pak. Sejak iuran BPJS Kesehatan naik dari Rp 25 jadi Rp 50 ribu. Makan saja susah, setiap bulan harus bayar BPJS. Kami minta digratiskan pak,” ungkap Kusmiati. (**)

Silahkan Berkomentar