LUWU TIMUR, SULSELNET.COM – Walau di malam hari, Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Cagub) nomor urut satu, Moh. Ramdhan Pomanto masih melanjutkan kampanye dialogisnya di Desa Asuli, Kecamatan Towuti, Luwu Timur, Selasa (05/11/2024).
Wali Kota Makassar dua periode ini bertemu langsung beberapa tokoh masyarakat, dan dihadiri ratusan warga yang memadati lokasi silaturahmi tersebut.
Salah satu tokoh masyarakat Yoel dalam sambutannya, menyampaikan bahwa dirinya mengenal sosok Danny Pomanto-sapaannya, sebagai anak lorong di Makassar.
“Pak Danny ini asli anak lorong, dia tinggal persis dibelakang Mall Ratu Indah lorong Amirullah,” katanya.
Dia pun menyebutkan, jika warga Lutim yang tinggal di lorong juga harus bangga karena ada Danny Pomanto yang bisa menjadi Wali Kota Makassar dua periode tinggal di lorong.
“Walaupun anak lorong, pak Danny ini orangnya cerdas dan mempunyai karya yang besar untuk Kota Makssar,” ucap Yoel.
Sambung Yoel, Danny Pomanto sangat dicintai masyarakat Makassar karena karya dan program-programnya yang sangat pro dengan rakyat.
“Itu terbukti karena waktu Pilkada Makassar sebelumnya pak Danny pernah digugurkan pencalonannya dan menjadi kotak kosong, tapi justru kotak kosong yang menang di Makassar,” sambungnya.
Sebelum menutup sambutannya, Yoel menitipkan harapan ke Danny Pomanto jika terpilih menjadi Gubernur Sulsel, agar menjadi pemimpin yang adil untuk Sulsel.
“Kami rindu pemimpin yang berlaku adil, baik itu untuk pembangunan, petani, pedagang, dan anak-anak kita. Harus tindakan nyata, maka dari itu kami bertekad memenangkan pak Danny,” pungkasnya.
Sementara itu, Danny Pomanto menyampaikan rasa terimakasih atas sambutan warga yang sangat antusias bertemu dengan dirinya, dan berjanji akan merealisasikan apa yang menjadi harapan warga.
“Saya ini tidak punya bos, tidak punya sponsor, dan tidak mewakili orang tertenu. Tetapi bos dan sponsor saya adalah Tuhan yang Maha Kuasa, bersama masyarakat skalian. Jadi tidak ada beban dalam membangun secara adil untuk Sulsel,” jelasnya yang disambut aplaus warga.
Wali Kota peraih Satyalencana dari Presiden RI ini menambahkan, selama memimpin Makassar dalam dua periode, dirinya tidak pernah melibatkan keluarganya dalam urusan pemerintahan.
“Saya tidak pernah campur tangkan urusan pemerintah dengan keluarga saya, apa lagi mengurusi proyek dan jadi makelar jabatan,” tambahnya. (**)